(RIAUPOS.CO) -- PT Pelindo 1 Cabang Dumai terus berbenah dan berusaha melakukan peningkatan pelayanan terhadap para pengguna jasa pelabuhan. Apalagi menghadapi Industri 4.0, sebagai BUMN di bidang jasa Pelabuhan Pelindo tidak berdiam diri dengan perubahan saat terjadi saat ini.
Untuk itu, Pelindo Dumai menggelar kegiatan Port Community dengan mengangkat tema “Pelindo 1 Cabang Dumai dalam Menghadapi Industri 4.0 dan Optimalisasi Layanan Operasional Jasa Kepelabuhanan” di Hotel Grand Zuri, Dumai, Kamis (10/10).
Kegiatan ini dihadiri SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo 1 M Eriansyah, Kepala KSOP Kelas I Dumai yang diwakili Kepala Bidang Status Hukum Kapal dan Sertifikasi Hasan Basri, dan GM Pelindo 1 Cabang Dumai Jonedi Ramli serta segenap stakeholder Pelindo 1 dan para pengguna jasa pelabuhan Pelindo.
SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo 1 M Eriansyah mengatakan bahwa kegiatan Port Community merupakan wadah untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat sinergitas bersama stakeholder dan pengguna jasa khususnya di Cabang Dumai. Di mana saat ini Pelindo 1 Dumai dikenal sebagai pelabuhan pengekspor crude palm oil (CPO) terbesar di Indonesia. “Pelindo 1 sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan terus melakukan transformasi untuk memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya
Sesuai dengan visi Pelindo 1 yakni menjadi gerbang utama Indonesia ke jaringan logistik global. “Sehingga kami akan terus berusaha melakukan transformasi dan pembenahan dalam segala hal untuk mencapai visi tersebut,” terang M Eriansyah.
GM Pelindo 1 Cabang Dumai Jonedi Ramli menerangkan bahwa kegiatan Port Community menjadi wadah silaturahmi, bertukar informasi, dan memperluas jaringan bisnis. “Perkembangan Industri 4.0 kian merambat ke berbagai aspek tak terkecuali industri kepelabuhanan. Dengan perkembangan tersebut,” tuturnya.
Pelindo 1 Cabang Dumai juga terus mengoptimalisasikan sarana dan prasarana dalam segmen bisnis yang dilakukan oleh Pelabuhan Dumai, yakni terminal operator, marine services, dan layanan lainnya. “Tak hanya itu, Pelabuhan Dumai juga akan terus meningkatkan pelayanan pandu tunda hingga zero waiting, serta didukung dengan digitalisasi pelabuhan berupa penerapan Indonesia Gateway Master Terminal (IGMT) dan Customer Relationship Management (CRM),” terang Jonedi Ramli.
Pelabuhan Dumai menjadi salah satu pelabuhan yang memiliki terminal curah cair terbesar di Indonesia dengan throughput CPO tertinggi di Indonesia, yang memiliki tiga dermaga yakni Dermaga A sepanjang 348 meter untuk general cargo dan 20 meter untuk pelabuhan penumpang, Dermaga B sepanjang 800 meter untuk terminal curah cair, serta Dermaga C sepanjang 500 meter untuk kapal kontainer dan komoditi curah kering. “Arus kunjungan kapal di Pelabuhan Dumai sampai September 2019 sebesar 3.365 call atau 26.597.574 GT dan dengan trafik bongkar muat barang 7.156.116 ton serta bongkar muat peti kemas sebanyak 7.351 box atau 7.627 teus,” jelasnya.
Saat ini Pelabuhan Dumai telah menerapkan IGMT yang merupakan sistem permohonan pelayanan kapal dan barang secara online dan realtime, yang terintegrasi dengan inaportnet yang memudahkan para pengguna jasa yang bisa melakukan kontrol 24 jam dengan monitoring status pelayanan jasa kepelabuhanan secara online serta pranota dan nota yang bisa dilihat di website. “Pelindo 1 juga akan segera meluncurkan program Customer Relationship Management (CRM) yang digunakan untuk mengelola hubungan antara Pelindo 1 dengan pelanggan sehingga dapat memaksimalkan komunikasi dan pemasaran yang juga diterapkan di Pelabuhan Dumai,” jelasnya.(ade)
Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai